Tuesday, December 12, 2017

Kau bilang semua hambar
Kau pun minta kelar
Semua sudah berakar
Rasa pun datar
Cinta pun tawar
Aku menawar
Untuk kita coba dari awal
Namun kau mengakal
Ternyata selama ini nakal
Kau bermain bersamanya
Yang serasa punya segalanya
Aku pun gagal
Kau tak dapat tinggal
Rasaku tertanggal
Tak lagi berakal
Kau sudah diawan
Bersamanya yang rupawan
Tanpa bisa ku menawan

Malang, 06 Juli 2017
Ku tau menahanmu bukan pilihan
Apalagi meminta untuk tinggal
Ku rasa sebuah angan
Terima kasih pernah ada
Untuk selanjutnya tiada
Kau lukis indah hariku dulu
Kumohon bawa saja lukisanmu
Aku tau kau ada galeri baru.

Malang,06-11-2017
Aku rasa hanya diawal cinta ini
Sekarang hambar
Mungkin saja kau anggap kelar
Ku mohon genggam tanganku
Dan ucapkan perpisahan manis
Aku masih menginginkan ucapan itu
Dari bibir yang dulu,
selalu/
berkata/
I LOVE YOU.


Malang, 06-11-2017
Saat ku kira ku temukan penantianku
Ternyata aku keliru
Kau masih satu dari yang tak tentu
Maaf aku tak memilihmu
Karna bersamamu
Kembali kutemukan lukaku
Lepaskan genggammu
Aku tak mampu

Malang,06-11-2017
Bukannya jalang
Hanya saja terlalu sayang
Tak ingin kau terbang
Jauh melayang
Bak layang-layang
Yang diundi bersama pialang
Namun kau lari bak kijang
Yang menjauhi kandang.

Malang,14-10-2017
Teruntuk kamu
Saya titipkan segenap rindu
Yang terkadang menggebu
Tanpa peduli ruang dan waktu
Namun sepinya malam
Membuatku lebih terpaku
Pada bayangmu
Yang selalu meragu
Tak perlu kau tanya siapa aku
Rasa ini pilu
Ku merindu,
Kau meragu.

Malang, 16-10-2017
Bukanku menyerah
Namun ku sudah lelah
Ingin ku berlari melepas amarah
Tapi ku terbata
Untuk menahan kuasa
Terimakasih untuk rasa
Selamat tinggal Oh Cinta,
Rasa ini memang meradang
Sudah cukupku tertantang
Mungkin ini waktunya kembali ke kandang.

Malang, 24-10-2017

Monday, November 13, 2017

Semampuku mengejarmu
Ketika kau berlari jauh dari angan
Ku kan menawan apa yang seharusnya tertawan
Ku pastikan ketika kau bersembunyi
Ku kan temukanmu
Aku hanya ingin kamu
Hanya  K-A-M-U
Tolong jangan ditawar
Karna hanya  K-A-M-U
Yang patut tertawan

Malang,13-10-2017
(Rasa hati yang sempat ku kirim padamu, maaf dengan revisi)
Aku melihat cahaya indah dimatamu kala itu
Dimana kau tertawa lepas tepat diujung waktu
Aku hanya mampu memandang dari jauh dan tak bisa merengkuh
Kau jauhkan segala khayal tentang romansa
Dayaku hanya mampu mencinta dalam diam
Mencinta dalam imaji
Seolah menari dalam sunyi
Tanpa nada maupun birama.

Malang, 28-07-2017
Mungkin saya bukan makhluk yang akan menunggu tiga kali purnama untuk membuatmu jatuh lagi.
Karna satu yang saya tau, hatimu sudah jatuh kepada ia yang sedari dulu singgah dihati.
Terimakasih pernah ada lalu tiada.
Maafkan saya yang tak pernah ada, menemanimu yang sekarang berada.
Kau bawa tawa namun ikut sertakan lara.
Berikan raga namun berakhir maya.
Semua hanya kebisuan yang mati bak gurun sepi kosong tak berpenghuni.
Semua hanya khayalku yang tinggi tak berintuisi.

Malang, 28-07-2017
Oh Tuhan,
Malam ini satu doa ku panjatkan
Sebagai hamba yang penuh penyesalan
Mohon jauhkan hati ini
Dari hamba-Mu yang bermasalah dengan masa lalu percintaan.

Malang, 01-08-2017
Perasaan ini tak mengenal logika
Rasa ini hanya mengenal cinta
Maafkan hatiku yang tak bisa memilih,
Kepada siapa ia akan terpilih
Terkadang memang cinta tak bisa diatur
Kepada siapa ia akan luntur
Langkahku seakan berat
Ketika tau kau tak tepat
Rasa ini tak patut bersalah
Kepada siapa ingin bertuan
Terimakasih telah datang
Maaf,
Aku hanya sekedar mampu menyapa perjalananmu.

Malang, 13-10-2017