Chapter II : Sebentar , usai?

Sunday, May 30, 2021



Cerita tentang Kisah kita belum usai sebelum kau bilang selesai



kita memang tak baik saja

coba tanya diriku

kau mulai salahku

tentang kita tak lagi setuju

kata dua tak lagi satu

— 30/05


sedari dulu tak cukup waktu

kau bilang renjana bukan lagi aku

kau bilang kini sudah dahulu

usai yang setuju

— 30/05


mulai ragu

tentang rapuh yang berteduh

cara ini sudah tak ampuh

kita mulai menjauh

— 30/05


tarianku belum usai

menariku lewat sepasang kaki kelinci

memutari jalan bersisik berduri

lagunya tak berdawai

jalan cerita tak berandai

tanpa sapa kata damai

jangan hanya sekedar mulai

jawab kata selesai

— 30/05


tak temukan wajahmu yang dulu

coba ku rabah sebentar

sudah tak lagi ku kenal

masihkah namamu ada dan bertahan

sampaikan salamku pada angin yang menyapa

lewat kata hi sedang apa

— 30/05

Chapter I : Firework

Thursday, May 27, 2021

Cerita Tentang Luka Semalam.


I found you,

yes you,

my favorite firework!

— 23/05


selayaknya kembang api

menghilang tanpa berbagi

seperti kembang api

melesat cepat tak terkendali

nanti kalau datang lagi

setidaknya beri salam agar tak terasa kau disini

— 24/05


Mungkin aku hanya patah hati

Memintamu pergi dan tak kembali

Atau sampai hati

Memintamu tak pakai hati

Sekali lagi

Patah hati

Terulang lagi 

Lewat luka yang terkubur rapi


Aku tak memintanya kembali

Atau membunuhmu mati

Tapi rasa ini

Bukan milikku lagi

Kutemui mu dipersimpangan

Menjejaki setapak tak bertuan

Bukan sapaan seorang pujaan

Hanya luka menganga lewat igauan

— 26/05



Lalu untuk apa pujian semalam

jika hanya luka yang kau tawarkan

hatiku patah

ia menyerah

lukanya mulai bernanah

hingga ia tahu akhir dari perang berdarah

namun genderang perangnya berarah

dimulai perlahan setiap tusukan

hingga lupa lawannya bualan

— 27/05


menertawakan diriku sendiri

lewat dialog dini hari

betapa bodohnya aku malam ini

aku masih melihat bayangmu disini

tunggu dulu..

apa yang kau nanti sehingga tak pergi

aku hanya bayangan yang datang sebagai perandaian

kau minta disini tapi tak disisi


kau sapa aku lagi malam ini

lewat mimpi yang hanya bertahan satu hari

setelahnya,

akan ada mereka yang baru

untuk datang dan pergi

agar kau tak lagi menyendiri

— 27/05


untuk setiap luka yang kau tawarkan

dan ramuan yang kau buatkan

— 27/05


Wednesday, March 25, 2020


Terkadang ego ku lebih tinggi dari Menara tertinggi
Terkadang egomu tak mampu ku saingi
Dan terkadang kita lupa
Hingga memilih jalan yang beda.
-----
Jadi kita apa
Mau sampai kapan belajar saling lupa?
-----
Kalau sudah coba cerita
Aku masih di tempat yang sama
Menunggumu kembali
Disini, ditempat yang sama.
-----
Awalnya ingin bersama
Akhirnya berkata tak bisa
Untuk seterusnya memilih jalan beda
-----
Ceritaku tertanggal
Coba ikhlaskan saja
Berkata kita baik saja pada dunia
Kita simpan cukup berdua
-----
Saling memantau lewat media
Tak saling menyapa
Merasa cukup tau saja
Hingga lupa masih ada kita
-----
Bila masih ingin lupa
Kita coba buat saling luka
Agar tak ada lagi kita
Untuk setiap tanya
Yang dimulai dari sejak kapan tak bersama?
------
Terimakasih sudah menjadikan aku dan kamu kita
Lewati beberapa purnama bersama
Semoga luka mampu mendewasakan
Aku dan kamu yang seolah saling mengharapkan
------
Fana membelenggu
Cinta tak bisa satu
Bertarung tanpa ragu
Dengan ego yang menginginkan kamu
Namun kita sudah tak mampu
Bercumbu dengan waktu
-----
Kamu dan kenangan
Aku sendirian
Menatapmu kesepian
Merangkai semua bersamaan
Mencoba tetap bertahan
Bertahan lewat senyuman
Untuk mereka yang kita sebut kesayangan
------
Menyatakan kehilangan
Bertahan dengan bayangan
Dan denganmu yang perlahan ku ikhlaskan.



Malang, 26/03/2020

Friday, June 1, 2018

merangkai kata diatas secarik kertas yang ku dapat dari struk belanja semalam
menulis semua keluh kesah dengan konotasi makna gila
yang ku dapat dari khayalan konyol saat duduk menunggu nasi goreng langganan
ide gila yang membuatku tertawa sehingga mengganggu sepasang kekasih yang duduk berhadapan
mungkin mereka menganggapku gila tapi aku tetap asik dengan duniaku.
aku sedang berkhayal tentang seorang pangeran kodok yang dicium kuda unicorn dan akhirnya ia berubah menjadi pangran tampan lalu bertemu sesosok putri namun dikutuk menjadi angsa. sebenarnya ada yang lebih gila lagi, yaitu sebuah pertanyaan yang muncul di otakku "mengapa otakku penuh dengan khayalan binatang?"
ahhh, sudahlah. aku lelah...

09/02/2018

Saturday, March 31, 2018


Dalam pekat malam bulan titipkan rindu
Berharap mentari mampu membalas
“ aku adalah gerangan yang kau impikan sejak semalam
Menjelma jadi pujaan yang kelak terabaikan “

Tanpa sadar ada yang terluka
Ia torehkan kecemburuan pada bintang yang suci
“ Luka tetap saja luka
Kau rajut asa lalu membakar lara
Luluh lantahkan dunia sebab kaulah sang juara.”

Sementara itu ia lupa pada senja yang bertransisi
Hanya menjadi puisi
Penyampai kerinduan malam
Yang tak dapat terobati

22/02/2018


(1)
Pada malam ku mengadu akan siang yang panas
ku mengadu merindukanmu pula
malam mengantarkanku melihatmu
melihatmu pergi dari hidupku
malam memang gelap
tapi ia teman yang lengkap
malam yang membantuku menjagamu
ia menemaniku saat terjaga dari kegelapan mimpi
mimpi yang tak bisa ku bayangkan seperti apa ujungnya
karna mimpi membuatku terluka
skenario tentang cinta berujung dusta
memilihnya dengan dalih keluarga
terimakasih pernah ada untukku yang tak berdaya
untuk selanjutnya izinkanku menata
menghapus mimpi dengan skenario kau pemeran utama.

(2)


Kau datang dengan lantang menyuarakan perang
Semula segalanya tenang
Namun sekarang kau ubah menjadi meradang
Tak ada lagi terang
Namun kau hanya berani di kandang
Coba sekali saja kau datang
Sumpah serapah hanya bualan
Yang kau dendang untuk menang
Padahal dulu kau pemenang
Sekarang seorang pecundang.

(3)


Ku katakan padamu jangan datangiku kala senja tiba
karna kedatanganmu tak kan terbaca
senja meluluhkanku
menidurkanku dengan buaian surga
senja yang dulu terluka
kini lebih kuat ditemani jingga